Tidak ada yang tanya tentang apa saja skincare yang saya pakai setiap hari sebenernya. Tapi saya tetap ngeyel mau ngepost, itung itung buat history. Dan siapa tau bermanfaat untuk yang kecantol di blog saya dan baca baca; karena skincare harian saya terbilang murah meriah. Musimnya lagi mengirit karena lagi absen jualan, dan jadi ibuk ibuk full time.
Pagi
Sebelum mandi, diawali dengan Viva Milk Cleanser, Toner Chamomille, sabun Dove batang. Suncare.
Sore
Viva Milk Cleanser, Toner, sabun Dove batang, Whitening Cream.
Malam ini
Viva Milk Cleanser, Toner Chamomille, sabun Dove batang, Retin A.
Malam besok nya
Viva Milk Cleanser, Toner Chamomille, sabun Dove batang, AHA 10%
Mari saya totalkan habis berapa
note : Viva 2 minggu pemakaian, toner 2-3 minggu, suncare 1 bulan-an, retin-a bisa 6 bulan, aha lotion kayaknya bisa sampe setahun (6 bulan maksimal pemakaian mengingat kadaluarsa dan ketahanan produk, whitening cream bisa sampai 2-3 bulan pemakaian tipis tipis. Jadi yang rutin harus beli tiap bulan nya hitung sendiri ya.
missing product : pelembab, serum, masker, dan krim mata karena saya belum nemu yang pas.
IF AT FIRST YOU DON'T SUCCEED, TRY, TRY AGAIN. THEN QUIT. THERE'S NO POINT IN BEING A DAMN FOOL ABOUT IT. W.C. FIELDS
Theraskin Gluconolactone Cream
Lanjutan dari post sebelumnya. Ini adalah produk Theraskin ketiga yang saya beli dengan maksud sebagai pelembab sebelum memakai suncare. Ketertarikan saya untuk membeli krim ini sebagai pelembab meruncing karena membaca deskripsi produk. Bagaimanapun, saya cuma manusia biasa, eh!
Definisi Gluconocatone menurut agen agen Theraskin
Stated mostly : Cocok untuk kulit normal-kering, bahkan untuk kulit berjerawat, anti aging, memutihkan, mengembalikan kelembaban kulit, merasang sel kulit mati, anti aging. Cocok untuk memperbaiki kondisi kulit karena salah kosmetik. Harus digunakan dengan suncare Minimal SPF 30.
Definisi Gluconolactone menurut Paulaschoice
Termasuk kategori PHA atau Poly Hidroxy Acid yang memiliki kemapuan hampir sama seperti AHA, yaitu exfoliasi. Namun, tidak begitu agresif. Digunakan juga sebagai anti oksidan.
Pengalaman saya
Krim berwarna putih, sedikit ada aroma nya. Jika apal dengan bau krim anti iritasi (pengalaman saya pakai dari Nathasa, LBC, Erha, Klinik Estetika) naah, ini sama baunya. Baunya ya, bukan kandungannya. Karena saya tidak tau apa kandungan krim anti iritasi dari klinik kecantikan semacam Nathasa dll. Cuma baunya saja yang mirip. Noted. Krim ini sedikit bertekstur cair atau berair, or in between, bukan semacam emulsi atau oil. Tapi watery.
Kesan pertama saya, krim ini cepet meresap. Muka lembab, hydrating, bukan melembabkan berminyak ya. Noted. Ada kesan kesat, tapi lembab. Karena suka dikesan pertama, saya pakai 2 layer, baru tumpuk dengan suncare. Hasilnya bagus, apalagi kalau ditumpuk dengan bedak. Nemplek bedaknya.
Nah, karena sejak sebulan yang lalu, kadar pemakain Tretinoin saya tingkatkan dari 0.25% ke 0.5%, maka setelah satu pot hampir habis, sepertinya saya berencana untuk tidak lanjut lagi. Karena? muka saya lama lama anget kalo kelamaan kepanasan.
Note
Nah, saran saya, jika sedang memakai produk AHA atau produk eksfoliasi lainnya (tretinoin) di malam hari, lebih baik tidak memilih Gluconolactone sebagai pelembab di pagi hari. Terkecualinya kulit nya badak, banget. Alasan lain, jika kamu ingin lepas dari AHA dengan alasan terlalu mengiritasi kulit berapapun kadar persenan yang dipakai, Gluconolactone ini pas dipakai. Atau dengan alasan lain ingin lepas dari krim dokter tapi tidak secara langsung, biar kulit tidak kaget, Gluconolactone ini cocok dipakai sebagai treatment. Kulit akan tetap mendapatkan eksfoliasi namun secara lembut dan siknifican. Cuma saran saya, tetep, kalau bisa jangan dipakai jika banyak aktifitas di bawah sinar matahari.
Update
Update
Udah hampir sebulan saya gak pakai Gluconolactone Theraskin karena alasan yang saya sebutin di atas. Well, its hurt but the truth is, muka kusam dan kering, dan suncare yang semula oke oke aja di pake, tanpa gluconolactone ini, rasanya jadi kering. Nah, akhir nya setelah sebulan saya stop, akhir nya saya pakai lagi dengan tambahan krim niacin untuk meredakan peradangan dengan harapan muka tidak terlalu cekit cekit karena over exfoliate. :) Nanti saya update lagi ya gimana gimana nya (12/03/18)
Theraskin Whitening Cream
Alasan pertama kenapa membeli ini; karena ingin cepat putih. Dan saya menyesal sudah menyobek plastik segelnya dan belum sempat poto komposisinya.
Keterangan produk dari reseller
Tapi keterangan komposisi produk dari seller nya sih begini : mengandung Arbutin, Licorice Extract, Mulberry Extract dan Phytic Acid.
Pengalaman saya
Krim ini warna nya rada kuning. Kuning muda lebih tepatnya. Teksturnya biasa aja tidak ada yang istimewa. Mudah dioles, diratakan, baunya mirip sekali dengan melanox, tapi lebih light. Kalo baca keterangan produk nya sih tidak ada yang menyebutkan mengandung Hydroquinon, dan malah pakai bahan alami seperti Arbutin, Licorice Extract, Mulberry Extract dan Phytic Acid. So so aman lah ya.
Awal pemakaian, saya rutin pakai setiap sore. Dalam 2 minggu, muka saya memang kelihatan lebih cerah. Seneng banget saya. Ya bagaimanalah perasaan saya ya, setelah gonta ganti perawatan di klinik kencantikan tapi tidak juga membuat wajah saya jadi lebih baik. Seneng banget kan.
Satu bulan, bekas jerawat juga menipis meskipun belum hilang. Flek di sekitar pipi masih ada, tapi tidak terlalu jelas. Overall, bagus jika pengen cepet putih.
Karena khawatir terlalu putih, akhirnya masuk bulan ke 2 pemakaian, frekwensinya saya kurangi menjadi 2 hari sekali setiap sore. Dan hasilnya pun masih oke. Rencana saya, jika sudah masuk bulan ke 3 atau 4, saya mau ganti krim pemutih. Sementara sih pakai ini dulu.
Theraskin Suncare With Brightener TW
ps. Gambar ini bukan milik saya.
Dari sekian banyak varian Theraskin sun care; Suncare With Brightener TW adalah produk Theraskin yang pertama kali saya beli.
Kenapa?
Karena saya butuh pemutih kulit tapi ingin menghindari dulu produk yang mengandung hidroquinon dan ingin memilih produk pemutih kulit yang tidak terlalu agresif. Ada beberapa option sebenarnya, yaitu : Arbutin, Kojic Acid, Vitamin C, dan Niacin. Nah, karena saya sedang pakai Treatinoin, dan tidak ingin mengambil resiko mengiritasi kulit berlebihan (Kojic Acid, Vitamin C), dan tidak hanya ingin memutihkan (Arbutin) maka pilihan saya jatuh ke niacin.
Niacin dan Oxybenzone
Niacin atau Niacimide atau disebut juga Vitamin B mempunyai fungsi selain sebagai agen pemutih (kulit), juga sebagai anti inflamasi/ peradangan (dikarenakan jerawat), mengontrol produksi minyak, anti aging, menangkal sinar uv, membantu kulit memproduksi ceramide. Gak usah bingung, kenyataan nya niasin lebih sering dikenal sebagai agen pemutih kulit.
Kenapa saya butuh anti inflamasi/ peradangan? karena untuk meredakan efek eksfoliasi dari pemakaian Tretinoin atau turunan vitamin A. Jadinya cucok ya buat saya karena sekarang ini sedang pakai Vitacid.
Selain Niacin produk ini juga mengandung 15% Oxybenzone ya (jenis chemical sunblock/ tabir surya), dengan batas maksimal 10% menurut Perka BPOM. Jadi 5% persen lebih tinggi dari ketentuan BPOM. (dobel mumetke ya?) Sediaan tabir surya dengan menggunakan oxybenxone kudu wajib mencantumkan di produk, contoh : "Mengandung Oxybenzone".
Supaya apa? Supaya semua cust dan khalayak mengetahui efek samping dari Oxybenzone ini menyebabkan iritasi untuk kulit sensitif dan atau yang memang alergi dengan bahan chemical jenis ini.
Dan baithewe, bahan ini rada kontroversial seperti di artikel Sociola dan beberapa artikel (google kata kunci : Oxybenzone, bahan Oxybenzone tabir surya, etc) yang mengatakan kalau Oxybenzone ini bisa menembus lapisan kulit dan menyebabkan iritasi. Eh namun ada juga yang menyebutkan hal tersebut tidak terbukti secara ilmiah, baca artikel ini. Namun meskipun begitu, bijaksana dalam memilih tabir surya tentu perlu ya. Makanya jika sudah tau kalau kulitmu sensitif, saran saya hindari tabir surya dengan bahan Oxybenzone, dan pilihlah mineral sunscreen atau tabir surya dengan bahan Titanium Dioxide atau Zinc Oxide.
Kenyataanya, saya tetap sikat aja sampai habis 3 pot. Krim nya warna putih, tidak berbau. Mudah diratakan, mudah meresap, dan tidak meninggalkan residu. Gampang lumer. Lebai kalau saya bilang serasa tidak pakai krim, tapi emang iya. Benar memberikan efek cerah, bukan putih. Lembab di awal pemakaian, dan kliatan seger cuma beberapa menit sih. Karena suka efek nya, jadi saya pakai nya boros, sesiang saya bisa re-apply sampai 3 kali. Kadang sore pun saya pakai. hohoho.
Ambil lagi tidak ambil lagi tidak? Tidak ambil lagi karena gak putih putih dan, lama kelamaan kulit jadi kering.
Theraskin Suncare
Oxybenzone
Ini tabir surya kedua. Kandungannya hampir mirip dengan Theraskin Suncare with Brightener TW. Mengandung 15% Oxibenzone juga, minus niacin dan agen pemutih kulit jenis lainnya. Jadi fungsinya memang benar benar cuma untuk tabir surya.Kenapa milih ini?
Karena saya juga ngorder Theraskin Whitening Cream yang saya pakai selang seling dengan Niacef 4% (sebagai pengganti niacin, sama sama vitamin B). Jadi saya cuma butuh tabir surya aja tanpa lain lain nya.
Krim putih, tidak berbau, agak sedikit kental daripada Brightener TW. Sedikit meninggalkan residu jika tidak dioleskan secara rata. Tidak ada yang istimewa sih. Enak enak aja dipakai nya, meaning to say ; tidak membuat kulit muka jadi kusam. Kekurangannya kurang lembab meskipun di keterangan produk penjual di tulis hasil moist, flawless, dewy, etc.
Saya akalin dengan Gluco Cream di pot ke dua, lumayan lembab, tapi kurang jugak sih, cuma lumayan.
Oh iya, baik Brightener TW dan Suncare ini, dua dua nya masuk masuk aja ya dengan serum, gel, atau krim yang di pakai pertama kali (base). Mungkin itu kelebihannya kalo buat saya *mikir.
Akhirnya, jika ada salah kata dan informasi mengenai apa yang saya tulis disini, silahkan menegur atau membenarkan dengan sopan dan baik. (ps. karena theraskin menurut saya kok kontreversial, eh gak tau ding!) Pis yak!
*note Saya bukan agen Theraskin. Cuma pakek doang. Btw. Ada yang tau tidak apa itu singkatan dari TW?
Ini resep gampang untuk yang suka waxing.
Bahan :
16 sendok munjung gula pasir (ini setara dengan 1/4 kg gula)
4 sendok air
4 sendok perasan air jeruk nipis ( 3 buah jeruk nipis ukuran kecil, atau 2 buah jeruk nipis sedang-besar)
Alat :
1 Panci (jangan pakai teflon ya, nanti rusak teflon nya)
1 Sendok kayu/ sendok biasa (yang penting jangan plastik, nanti meleleh)
1 Mangkok kaca atau toples
Langkah langkah
1. Campurkan semua bahan dalam panci.
2. Masak dengan api kecil supaya tidak cepet gosong.
3. Aduk aduk sebentar.
4. Jika warna sudah berubah menjadi kuning emas, angkat.
4. Jika warna sudah berubah menjadi kuning emas, angkat.
5. Tuang dalam mangkok/ toples kaca.
6. Selesai. Tunggu setengah jam sampai satu jam.
2. Ambil wax gula dengan menggunakan stik es, sendok. Oleskan ke kaki atau ketiak.
3. Jika pengen pakai strip, gunting kain bahan kaos atau jeans. Gunting berbetuk persegi panjang. Tekan tekan sepanjang strip. Lau tarik berlawanan arah tumbuhnya rambut.
Contohnya : jika yang di wax adalah kaki. Oleskan Wax gula ke arah bawah. Tempelkan strip kesepanjang olesan wax gula, lalu tekan kearah bawah. Tarik cepet dari arah bawah ke atas.
4. Jika tanpa menggunakan strip. Oleskan wax gula dari arah atas kebawah, lalu gulung dengan stick es kearah atas. Lebih simpel.
Oiya, kadang ada beberapa helai rambut yang ga ikut keangkat. Solusinya; cabut pakai pinset atau jari. Cabutnya gampang jika dilakukan sesaat setelah wax.
Dari semua resep DIY sugar wax, saya suka yang sederhana begitu tanpa tambahan garam, madu atau kayu manis karena kok menurut saya yang simple beginian lebih gampang dibuat adonan.
Paling ideal pakai api kecil saja. Saya pernah mengikuti petunjuk yang model api besar lalu setelah mendidih kecilkan api, gagal. Kenyataan nya, gula cepet banget meleleh dan gosong. Sekali gula mendidih, meskipun api dikecilkan, gula tetap akan gosong dalam hitungan detik, bukan menit.
Hati hati ya. Waxing gula dengan konsistensi yang benar adalah berwarna kuning, bukan warna madu atau coklat (warna madu dan cokelat artinya gagal).
Jika pengen, cek kekentalan gula saat dimasak dengan cara ambil sedikit adonan gula dengan sendok lalu masukan kedalam gelas berisi air. Tekan tekan, jika masih meleleh tercampur air, berarti belum jadi. Tapi jika dipegang agak lengket (sedikit keras - sedikit keras ya, ingat), jangan ragu, segera angkat. Seharusnya sukses.
Jangan lupa untuk rendam panci setelah dipakai memasak gula supaya gula yang menempel gampang dibersihkan.
Note. Kadang kala memang masih ada butiran gula yang g bisa hancur meskipun sudah di aduk. Gak papa. Biarkan saja. Karena jika menunggu semua butiran gula hancur, ingat, gosong.
Jangan sampai kecipratan adonan gulanya saat dimasak. Panas dan bisa membuat kulit melepuh.
Yuk sekian dulu. Nanti pas saya buat waxing gula, saya upload lagi step by step nya pakai gambar biar ceutaa.
6. Selesai. Tunggu setengah jam sampai satu jam.
Cara pakai
1. Sebelum pakai wax gula, ada baiknya kaki atau ketiak dibersihkan dulu. Lalu taburkan bedak bayi (tipis aja jangan tebel tebel). Saya pakai bedak Fanbo Hoitong. Fungsinya supaya kaki atau ketiak benar benar kering, jadi lebih gampang wax gula menempel di rambut.2. Ambil wax gula dengan menggunakan stik es, sendok. Oleskan ke kaki atau ketiak.
3. Jika pengen pakai strip, gunting kain bahan kaos atau jeans. Gunting berbetuk persegi panjang. Tekan tekan sepanjang strip. Lau tarik berlawanan arah tumbuhnya rambut.
Contohnya : jika yang di wax adalah kaki. Oleskan Wax gula ke arah bawah. Tempelkan strip kesepanjang olesan wax gula, lalu tekan kearah bawah. Tarik cepet dari arah bawah ke atas.
4. Jika tanpa menggunakan strip. Oleskan wax gula dari arah atas kebawah, lalu gulung dengan stick es kearah atas. Lebih simpel.
Oiya, kadang ada beberapa helai rambut yang ga ikut keangkat. Solusinya; cabut pakai pinset atau jari. Cabutnya gampang jika dilakukan sesaat setelah wax.
Yang perlu di ingat menurut pengalaman saya
Membuat waxing gula gampang gampang susah. Kalau gagal di pembuatan pertama, biasa, saya juga.Dari semua resep DIY sugar wax, saya suka yang sederhana begitu tanpa tambahan garam, madu atau kayu manis karena kok menurut saya yang simple beginian lebih gampang dibuat adonan.
Paling ideal pakai api kecil saja. Saya pernah mengikuti petunjuk yang model api besar lalu setelah mendidih kecilkan api, gagal. Kenyataan nya, gula cepet banget meleleh dan gosong. Sekali gula mendidih, meskipun api dikecilkan, gula tetap akan gosong dalam hitungan detik, bukan menit.
Hati hati ya. Waxing gula dengan konsistensi yang benar adalah berwarna kuning, bukan warna madu atau coklat (warna madu dan cokelat artinya gagal).
Jika pengen, cek kekentalan gula saat dimasak dengan cara ambil sedikit adonan gula dengan sendok lalu masukan kedalam gelas berisi air. Tekan tekan, jika masih meleleh tercampur air, berarti belum jadi. Tapi jika dipegang agak lengket (sedikit keras - sedikit keras ya, ingat), jangan ragu, segera angkat. Seharusnya sukses.
Jangan lupa untuk rendam panci setelah dipakai memasak gula supaya gula yang menempel gampang dibersihkan.
Note. Kadang kala memang masih ada butiran gula yang g bisa hancur meskipun sudah di aduk. Gak papa. Biarkan saja. Karena jika menunggu semua butiran gula hancur, ingat, gosong.
Jangan sampai kecipratan adonan gulanya saat dimasak. Panas dan bisa membuat kulit melepuh.
Yuk sekian dulu. Nanti pas saya buat waxing gula, saya upload lagi step by step nya pakai gambar biar ceutaa.
Picture for references (udpate 27 Maret 2018)
Sayang sekali ya kalau kamu berniat untuk pakai produk Theraskin tapi gak yakin, becos wot? sedikit sekali yang bahas. Mungkin karena murah dan ada kesan skin care abal abal jadinya yang sudah pakai pun mungkin bagaimana gitu kalau mengakui sedang pakai Theraskin. Atau gak tau juga ding.
Padahal kalau dilihat di semua onlineshop, ada bukti nyata bahwa sebenarnya Theraskin ini peminatnya banyak, ehem, dilihat dari komen, bintang (review) yang diberikan di setiap produk. Tidak percaya? Cek di Tokopedia, Shoppee gih.
Permasalahannya apakah bagus? Aman?
Perlu di ingat, sewaktu saya memutuskan untuk memakai Theraskin, keputusan saya cuma melalui observasi dengan baca review di Fd dan main tebak - tebakan dengan baca komposisi nya yang kadang tidak tertulis secara lengkap di deskripsi produk. Jadi banyak membaca itu perlu yaaa. Dan saya jugak tidak melakukan konsultasi dengan dokter rujukan. Dan tidak bisa tanya tanya ke penjual kalo beli cuma satu dua pisis - pengalaman saya saja, mungkin yang lain enggak. Jadi ya bener bener tebak tebakan dueeh.
Faktanya
Theraskin adalah Merk atau nama dagang dari Pt. L'Essential, link ke web Pt. L'Essential Theraskin.
Resmi terdaftar di BPOM, bisa di cek di BPOM. Pada pilihan Cari Berdasarkan - Merk - Theraskin.
Agak tricky, karena semua informasi mengenai Nomor Registrasi yang biasanya dituliskan reseller pada informasi produk Theraskin pasti tidak ditemukan. Entah, itu kenapa ya saya pun tidak tau. Namun sebenarnya ada jika dicari dengan menggunakan pencarian berdasarkan Merk atau Nama Produk.
Contohnya :
Theraskin Whitening Cream, biasanya reseller menuliskan NA 18121700206. Padahal tidak ada. Yang benar adalah : NA18181700130. Ada. Jelas. Tidak abal abal yah jadinya.
Kalau tingkat keamanan menjadi faktor utama buatmu memilih suatu produk, baiknya memang di cek di BPOM dengan tidak hanya menggunakan satu kata kunci saja ya. Bisa dari Merk, Nama Produk, Nama pendaftar, dan lain sebagainya.
Pt L'Essential punya agen resmi, dan menyatakan kalau produk mereka tidak dijual bebas secara online; selain lewat Agen atau dokter yang ditunjuk oleh mereka. Faktanya banyak yang menjual online dan bisa dipastikan semua aman, terkecuali memang jika ada yang menjual dengan bentuk dan kemasan yang beda banget. Pede banget sellernya. Dah, saya no comment sih.
Hampir semua kemasan produk Theraskin ala ala krim krim dokter. Dalam sediaan bentuk pot, botol, dan spray. Dikemas dengan sederhana, dilapisi plastik sebagai segelnya. Pas mau buka plsatik nya kudu ati ati karena nanti terkelupas semua plastiknya, merek nya jadi hilang. Agak ngempet ngguyu pas buka, tapi ya mau pie lagi ya. Agak agak pie gitu sih emang kemasannya ya. Sabar ya.
Punya buanyak jenis tabir surya, serum, pembersih muka sediaan sabun, susu pembersih, toner untuk semua jenis kulit, handbody malam, handbody siang dengan tabir surya, sabun batang, foundation, bb cream, bedak padat, bedak tabur, kumplit.
Kesimpulan
Dengan merujuk pada fakta, Theraskin saya nyatakan aman. Bagus apa enggak nya, nanti saya cerita cerita di post berikutnya yah.