Pengalaman Injeksi Pencerah Kulit
3/21/2018Tadi pagi saya masak terik tahu, stok di kulkas. Anak saya suka makan tahu. Sambil masak terik tahu, saya melamun, eh kok jadi inget beberapa pengalaman saya tentang injeksi whitening. Dan eh, saya kok udah lama sekali ya enggak injeksi. Terakhir sudah setahun yang lalu. Iseng iseng crita di blog ah, siapa tau ada yang lagi nyari artikel tentang injeksi whitening dan membantu.
Jadi begini
Dimulai jaman dulu sekitar tahun 2010-an. Masuk klinik langsung pusing plus bingung karena banyak sekali pilihannya. Total waktu itu kalau tidak salah ada sekitar 5 lebih berikut tingkatannya. Tidak mau membuang waku, saya lebih memilih untuk pasrah dengan saran dokter tentang jenis injeksi apa yang saya butuhkan. Karena permasalahan utama kulit saya adalah kusam, dan flek, maka dokter menyarakan untuk injeksi Vitamin C dan Kolagen.
Ragu ragu? ada, keraguan itu harus, setidak nya untuk meminimalkan efek yang mungkin terjadi karena ini benar benar pengalaman pertama saya, dan saya tidak mau grusa grusu. Ah, ragu ragu dipikir besok saja, waktu itu akhirnya saya memilih Injeksi Vitamin C saja thok til, Collagennya besok besok saja. Liat dulu Vitamin C ini bagaimana cara kerjanya.
Prosesnya cuma sebentar saja. Paling cuma 5-10 menitan untuk satu ampul pertama saya. Tidak ada tes kusus. Tapi lebih baik beritahukan ke dokter riwayat penyakit. Saya ada mag dan alergi, tapi tidak masalah karena tidak berhubungan dengan lambung. Elergi juga tidak masalah. Persiapan yang saya jalani cuma pemeriksaan tekanan darah. Tensi saya termasuk rendah, tapi dokter bilang gak papa. Prosesnya tidak begitu heboh. Lengan yang akan disuntik dibersihkan, disetrilkan dengan alkohol dan disuntikan dengan jarum suntik kecil. Agak ngilu sih, tapi tidak menyakitkan yang bagaimana. Masih sakit sewaktu dimasukan jarum infus menurut saya.
Hasilnya? Tidak ada. Saya ingat ingat lagi deh ya? Nah, saya ingat, memang tidak ada jika satu kali suntik. Tapi kalau rutin seminggu sekali atau dua minggu sekali, baru terasa; kulit halus dan lembab. Itu yang paling terasa. Lebih lama saya melakukannya, kulit jadi terlihat lebih cerah. Dan kalau kepanasan bukannya gosong atau memerah, tapi malah kliatan glowing. Itu hasil nya. Bagus.
Efeknya sampingnya? buat saya tidak ada.
Karena suka dengan hasilnya, akhirnya sederetan injeksi saya rutin lakukan dengan interval tertentu; Seminggu sekali selama sebulan. Dua minggu sekali selama 10 kali. Lalu sebulan sekali. Nah, beberapa klinik yang pernah saya coba adalah;
White Lily Clinic
Pengalman saya diatas itu, ya di sini. Ini klinik pertama saya di Yogya. Ada di Jalan Gejayan. Saya nemu link web nya nih jika ingin ingin cari tahu tentang produk White Lily. Harga Injeksi Vitamin C dulu tahun 2010-an adalah sekitar 250-an. Kalau sekarang saya tidak tau. Ini mungkin jadi favorit saya ya karena dokternya pintar bener masukin ampul nya, tidak begitu sakit. Namun, karena saya harus pindah Solo, akhirnya stop disini, dan lanjut di Solo.
LBC
Di LBC agak mahal, sekitar 400 atau 450-an kalau tidak salah. Cuma sekali saja injeksi disini karena dokter kesulitan cari pembuluh darah saya, dan akhirnya jarum kluar masuk kayak embuh, pakai meleset terus, sampai berdarah, dan ngilu. Duh, cukup sekali saja. Belum sempat ngerasain efeknya.
Nathasa Skin Care
Ini termasuk favorit karena dokter disini semuanya lihai memasukan jarum. Prosesnya cepat, dan tidak sakit, harganya tidak begitu mahal. Kalau tidak salah ada 2 atau 3 macam injeksi. Yang paling murah dulu harga nya 160-an. Ada juga yg 250-an. Tapi kalau sekarang cuma ada satu macam injeksi saja, harganya 250-an. Injeksi disini bisa dikatakan paling rajin dan rutin. 6 bulan lebih mungkin. Hasilnya tidak langsung dan harus rutin ya disini, harus sabar. Yang saya rasakan daerah lipatan, kliatan lebih cerah. Bokong jadi halus. Setidaknya itu area yang bisa dijadikan patokan :) Di Nathasa saya stop karena hamil.
Erha Apothecary
Setelah melahirkan dan selesai Asi, Injeksi saya teruskan di Erha sekalian prawatan. Saya lupa ada berapa jenis, tapi waktu itu saya pilih yang Vitamin C + Collagen. Harga 350. Saya juga termasuk rutin disini karena maintenance setelah punya anak. Di Erha, bukan sulap bukan sihir, tapi dua kali injeksi saja sudah kliatan hasilnya. Disini ada dua ampul yang dimasukan. Injeksi dilakukan oleh perawat, bukan dokter. Lumayan sih, kadang ngilu kadang enggak. Berhenti di Erha karena brenti pakai krimnya.
Ella Skin Care
Disini paling murah, cuma 70rb. Hehe. Waktu itu saya cuma niat nyobain karena sekalian facial, dan penasaran kenapa bisa murah banget. Cuma sekali saja. Satu ampul
Klinik Estetika Dr. Affandi
Disini saya cuma tiga kali. Harga nya 350. Dua ampul; Vitamin C dan Collagen. Hasilnya tidak secepat di Erha. Saya stop juga karena saya stop krim perawatannya.
Thipara Skin Care
Ini pengalaman paling tidak menyenangkan karena dokter meleset memasukan injeksi. Lengan saya bengkak parah, kurang lebih 2 mingguan. Untung saya gak kenapa napa. Hasilnya tidak ada. Tidak saya sarankan disini ya. Mungkin tidak semua pasien Thipara punya pengalaman seperti saya. Tapi mendingsih tidak. Harganya 250-an.
Klinik Nareshwari
Harga 350, dua ampul. Hasilnya sekali injeksi, kulit lembut, lembab dan rasanya kenyel. Saya gak lebay ya. Memang begitu. Disini langsung disuntik oleh dokter. Meskipun tidak terlalu dikenal, tapi saya percaya Injeksi disini karena dokter nya adalah dokter kulit anak saya yang juga praktek di PKU Muhamadyah Solo. So so ini terpercaya. Tidak sakit. Bagus.
Overview
Hal pertama
Sebenarnya Injeksi ini dibutuhkan atau tidak adalah tergantung masing masing. Apa permasalahan kulitnya? Apa yang dibutuhkan? Jika memang tidak ada kondisi yang urgent seperti flek tebal. Saran saya Vitamin C + Collagen saja cukup.
Hal ke dua
Pilih dokter atau klinik ahli. Jika mampir baca tulisan saya, bisa dijadikan pertimbangan. Kira kira mana yang bagus. Atau tanyakan ke teman atau orang yang pernah melakukan injeksi di tempat tersebut.
Hal ke tiga
Jika memungkinkan, tanyakan kandungan yang dipakai dan berapa dosisnya. Pengalaman saya, dokter hanya menjelaskan Vitamin C dosis tinggi. Berapa dosisnya? Nah itu jadi PR buat kalian ya. Jangan lupa tanyakan dosisnya.
Hal ke empat
Lakukan dengan interval yang masuk akal. Jika tidak ada yang urgent, melakukan injeksi seperti yang saya lakukan dengan interval yang teratur dan semakin jarang, buat saya tidak ada efek negatif. Atau bisa juga tmendengarkan saran dokter berapa lama seharusnya injeksi dilakukan. Jika sudah dapat hasilnya, lebih baik dikurangi, jangan malah keranjingan. Perlu di ingat, penelitian tentang efek buruk injeksi belum memadai. Jadi menyesuikan dengan kondisi tubuh, adalah hal yang paling bijaksana yang bisa dilakukan untuk meminimalkan efek samping.
Hal ke lima
Siapkan dana yang cukup. Karena jika cuma sekali, lebih baik tidak usah, karena tidak ada hasilnya.
Note. Ini murni pengalaman pribadi, dan bukan sponsor. Semua yang saya tulis di post ini sifatnya pembelajaran dan review. Jika ragu, lebih baik tanyakan kepada ahli di bidang ini.
0 comments
Leave a reply